Senin, 14 November 2016

Prinsip-Prinsip Fisika dalam Pesawat terbang

    Asalamualaikum teman-teamn semua hari ini saya ingin menbagikan info mengenai bagaimana pesawat bisa terbang ??
    Tentu kalian pasti sering bertanya-tanya kog bisa pesawat terbang yang berat itu dapat terbang ??
disini saya akan sedikit memberi info mengenai pesawat terbang semoga bermanfaat :)
     Proses bagaimana pesawat dapat terbang erat kaitannya dengan beberapa konsep fisika, antara lain 
Prinsip Bernoulli, Hukum 3 Newton dan efek coanda, berikut penjelasannya :
Prinsip Bernoulli
     Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa semakin tinggi kecepatan fluida (untuk ketinggian yang relatif sama), maka tekanannya akan mengecil sehingga terjadi perbedaan antara tekanan udara dibawah sayap dengan tekanan udaraa diatas sayap. Hal tersebut yang menciptakan gaya angkat. Selain itu, Sayap pesawat juga memiliki kontur potongan melintang yang unik yaitu airfoil. 
     Pada airfoil, permukaan atas sedikit melengkung membentuk kurva cembung, sedangkan permukaan bawah relatif datar. Bila udara mengenai kontur ini, maka udara bagian atas akan memiliki kecepatan lebih tinggi daripada udara bagian bawah.
Gambar. Penampang dan diagram aliran angin di sekeliling sayap pesawat

    Selain itu jika kita mengmati penampang melintang sayap pesawat, kita dapati bahwa bidang sayap pesawat tidaklah sejajar dengan tubuh pesawat, tetapi agak miring di bagian depan (yang disebut sebagai angle of attack) dengan sudut sekitar 4 derajat untuk pesawat-pesawat kecil. Dengan bentuk seperti ini, udara yang dilintasi pesawat akan sedikit ‘tertahan’ di bagian bawah sayap, yang akhirnya mendorong sayap ke atas. Prinsip-prinsip inilah, dengan sedikit kontribusi prinsip Bernoulli, yang menjadi faktor utama di balik terbangnya sebuah pesawat.
 
Hukum 3 Newton
     Hukum III Newton menekankan pada prinsip perubahan momentum manakala udara dibelokkan oleh bagian bawah sayap pesawat. 
    Dari prinsip aksi reaksi, muncul gaya pada bagian bawah sayap yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan sayap untuk membelokkan udara. Bentuk sayap air foil membuat udara yang mengalir di atas ‘diarahkan’ sehingga secara umum lebih banyak udara yang dihembuskan ke arah bawah”. Dari fakta ini, sesuai hukum III Newton, dengan adanya udara yang dihembuskan ke bawah oleh sayap, udara di bawah pesawat akan ‘balas mendorong’ pesawat.

Efek Coanda
     Efek Coanda menekankan pada beloknya kontur udara yang mengalir di bagian atas sayap. Bagian atas sayap pesawat yang cembung memaksa udara untuk mengikuti kontur tersebut. Pembelokan kontur udara tersebut dimungkinkan karena adanya daerah tekanan rendah pada bagian atas sayap pesawat . Perbedaan tekanan tersebut menciptakan perbedaan gaya yang menimbulkan gaya angkat.

Gaya –Gaya yang bekerja 
    Gaya-gaya aerodinamika ini meliputi Gaya angkat (lift), Gaya dorong (thrust), Gaya berat (weight), dan Gaya hambat udara (drag). Gaya-gaya tersebutlah yang mempengaruhi terbang semua benda-benda di udara, seperti burung-burung yang bisa terbang atau pesawat
  • Gaya dorong (Thrust), dihasilkan oleh mesin (powerplant)/ baling-baling. Gaya ini kebalikan dari gaya hambatan (drag). 
  • Gaya hambatan (Drag), arahnya kebelakang disebabkan oleh gangguan aliran udara oleh sayap, fuselage, dan objek-objek lain. 
  • Gaya berat (Weight), merupakan gabungan dari berat dari muatan pesawat itu sendiri, awak pesawat, bahan bakar, dan kargo atau bagasi. Gaya berat menarik pesawat ke arah bawah karena dipengaruhi gaya gravitasi bumi. 
  • Gaya angkat (Lift), dihasilkan dari efek dinamis udara yang beraksi di sayap, dan beraksi tegak lurus pada arah penerbangan melalui center of lift dari sayap.

    Gaya angkat pesawat terbang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 
  1. Sudut pertemuan antara sayap dan udara, gaya angkat akan makin besar jika sudut pertemuan antara sayap dan udara makin besar. 
  2. Massa jenis udara, semakin besar nilai massa jenis udara makin besar pula gaya angkatnya 
  3. Kecepatan pesawat relatif terhadap udara, semakin cepat gerak pesawat maka semakin besar gaya angkat yang dihasilkan. 
  4. Desain airfoil

Jumat, 11 November 2016

Macam-macam penyakit akibat radiasi Handphone


         pada zaman modern seperti ini penggunaan HP meningkat pesat. Pada masyarakat modern, HP sudah menjadi sebuah kebutuhan primer. Padahal penggunaan HP itu sendiri ternyata menimbulkan radiasi yang cukup berbahaya bagi kesehatan. Pada HP terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antenna dan gelombang ini berfluktuasi melalui udara. Gelombang RF(radio frequency) inilah yang menimbulkan radiasi elektromagnetik. 
      Radiasi elektromagnetik terdiri dari gelombang elektrik dan energi magnetik dengan kecepatan cahaya. Semua energi elektromagnetik jatuh pada spectrum elektromagnetik, yang rangenya dari radiasi ELF(extremly low frequency) sampai sinar X dan sinar Gamma. Ketika orang menelpon, HPnya diletakkan dekat kepala. Pada posisi ini, peluang radiasi dari HP diserap oleh jaringan tubuh sangat besar. Yang sering diperdebatkan sekarang adalah seberapa besar radiasi tersebut berbahaya & apakah ada efek jangka panjang bagi kesehatan?
       Beberapa institusi menyatakan bahwa radiasi dari penggunan HP atau ponsel tidak berbahaya. Dan memang radiasi HP tersebut, yang tergolong gelombang RF, tidak cukup berbahaya. Tapi bukan berarti kemungkinan adanya efek samping tidak ada. Radiasi RF pada level tinggi dapat merusak jaringan tubuh. Radiasi RF punya kemampuan untuk memanaskan jaringan tubuh seperti oven microwave memanaskan makanan. Dan radiasi tersebut dapat merusak jaringan tubuh, karena tubuh kita tidak diperlengkapi untuk mengantisipasi sejumlah panas berlebih akibat radiasi RF. Penelitian lain menunjukkan radiasi non-ionisasi (termasuk gelombang RF) menimbulkan efek jangka panjang. 
      Berikut beberapa penyakit dan kelainan yang berpotensi timbul karena radiasi HP 1.Kanker
2. Tumor otak
3.Alzheimer
4. Parkinson
5.Fatigue (terlalu capai)
6. Sakit kepala 
      Tips Mengurangi Efek Radiasi Ponsel :
  1. Gunakan headset atau headphone nirkabel (wireless) dengan emitor bluetooth berdaya rendah.
    Cara ini menjauhkan pemancar sinyal dari otak di kepala, namun tidak bisa mencegah risiko impotensi selama masih dikantongi di celana. Perangkat bebas genggam nirkabel, misalnyabluetooth juga masih memancarkan radiasinya sendiri meski lebih sedikit.
  2. Usahakan menjauhkan ponsel setidaknya 1 inci/ 2,5 cm dari tubuh Anda.
    Jangan terlalu sering meletakan hp dekat ginjal, jantung dan kantung celana. bila ponsel melekat seharian di tubuh Anda, letakkan dengan layar menghadap ke dalam. Bila tak digunakan sebaiknya taruh di tas atau dompet.
  3. Jangan simpan ponsel di kantong baju atau celana
    Otak bukan satu-satunya organ tubuh manusia yang terpengaruh oleh radiasi ponsel. Untuk mengurangi risiko tersebut, ada baiknya ponsel disimpan di tas kecil yang bisa dijinjng ke mana-mana. Karena, baru-baru ini ilmuwan Hongaria menyimpulkan, pria yang terlalu sering menyimpan handphone-nya di pinggang atau saku celana akan mengalami masalah kesuburan. Juga bebarapa penelitian membuktikan, radiasi bisa mempengaruhi kualitas sperma pria dan meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.
  4. Kirim SMS saja daripada menelepon bila memungkinkan.
    Radiasi SMS lebih rendah ketimbang berbicara. Mengirim SMS juga menjauhkan radiasi dari kepala Anda. Radiasi yang dipancarkan saat berkirim pesan singkat lebih sedikit dibandingkan saat menerima atau melakukan panggilan suara. Selain itu, posisi ponsel saat berkirim pesan berada lebih jauh dari kepala dibandingkan saat telepon.
  5. Jangan simpan ponsel di bawah bantal
    Meski sedang tidak digunakan, ponsel dalam posisi stand by (tetap menyala) masih memancarkan radiasi agar selalu terhubung dengan jaringannya. Meletakkan ponsel di bawah bantal saat tidur akan mendekatkannya dengan kepala sehingga otak akan terpapar radiasi sepanjang malam.
  6. Jauhkan ponsel dari bayi dan jauh dari perut jika Anda tengah hamil.
    Otak janin dan bayi paling rentan terhadap radiasi.
  7. Kurangi menelpon menggunakan HP dalam gedung.
  8. Kurangi atau jauhkan pemakaian untuk anak-anak.
  9. Gunakan casing (tutup) antiradiasi